RSS

Jumat, 05 April 2013

0 komentar

Manfaat wudhu sebelum tidur

Sabtu, 23 Jumadil Akhir 1434 H / 07 April 2013 08:17
Manfaat wudhu sebelum tidur

(ROHIS_SMAPA) – Memang ini kedengarannya sepele.Tapi jangan anggap enteng soal ini, pasalnya nabi senantiasa wudhu sebelu tidur.berwudhu,disamping bernilai ibadah juga bermanfaat besar bagi kesehatan .
Peneliti dari Universitas Alexsandria ,dr musthafa syahatah ,yang sekaligus menjabat sebagai Dekan Fakultas THT, menyebutkan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu.
Dengan ber-istisnaq (menghirup air dalam hidung) misalnya kita dapat mencegah timbulnya penyakit dalam hidung. Dengan mencuci kedua tangan ,kita dapat menjaga kebersihan tangan. Kita juga bisa menjaga kebersihan kulit wajah bila kita rajin berwudhu. Selain itu,kita juga bisa menjaga kebersihan daun telinga dan telapak kaki kita, artinya dengan sering berwudhu kita dapat menjaga kesehatan tubuh kita. 
Lalu ,bagaimana jika berwudhu dilakukan sebelum tidur ? Nah,para pakar kesehatan di dunia senantiasa menganjurkan agar kita mencuci kaki mulut dan muka sebelum tidur. Bahkan ,sejumlah pakar kecantikan memproduki alat kecantikan agar dapat menjaga kesehatan kulit muka.
Di samping itu tentunya anjuran untuk berwudhu juga mengandung nilai ibadah yang tinggi. Sebab ketika seseorang dalam keadaan suci. Jika seseorang berada dalam keadaan suci,berarti ai dekat dengan Allah. Karena Allah akan dekat dan cinta kepada orang-orang yang berada dalam keadaan suci. 
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa tidur dimalam hari dalam keadaan suci (berwudhu’) maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berucap ‘Ya Allah ampunilah hamba mu si fulan, kerana ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci’”. (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar r.a.)
Hal ini juga ditulis dalam kitab tanqih al-Qand al-Hatsis karangan syekh muhamad bin umar an-nawawi al-mantany. Dari umar bin harits bahwa nabi bersabda :“barangsiapa tidur dalam keadaan berwudhu ,maka apabila mati disaat tidur maka matinya dalam keadaan syahid disisi allah.
Maksudnya orang yang berwudhu sebelum tidur akan memperoleh posisi yang tinggi disisi Allah.
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa berwudhu sebelu tidur merupakan anjuran nabi yang harus dikerjakan bila seseorang ingin memperoleh kemuliaan disisi Allah.
 
Manfaat Wudhu Sebelum Tidur
  • Pertama, merilekskan otot-otot sebelum beristirahat. Mungkin tidak terlalu banyak penjelasan. Bisa dibuktikan dalam ilmu kedokteran bahwa percikan air yang dikarenakan umat muslim melakukan wudhu itu merupakan suatu metode atau cara mengendorkan otot-otot yang kaku karna lelahnya dalam beraktifitas. Sangat diambil dampak positifnya bahwa jika seseorang itu telah melakukan wudhu, maka pikiran kita akan terasa rileks. Badan tidak akan terasa capek.
  • Kedua, mencerahkan kulit wajah. Wudhu dapat mencerahkan kulit wajah karena kinerja wudhu ini menghilangkan noda yang membandel dalam kulit. Kotoran-kotoran yang menempel pada kulit wajah kita akan senantiasa hilang dan tentunya wajah kita menjadi cerah dan bersih.
  • Ketiga, didoakan malaikat. Dalam sabda Beliau yang disinggung pada bagian atas, malaikat akan senantiasa memberikan do’a perlindungan kepada umat muslim yang senantiasa wudhu sebelum tidur. Padahal malaikat adalah makhluk yang senantiasa berdzikir kepada Allah. niscaya do’anya akan senantiasa dikabulkan pula oleh Allah. Oleh karena itu, senantiasa berwudhu itu adalah hal yang wajib kita lakukan.

Fenomena Meninggal Dunia Saat Tidur Dalam Sunnah
Jauh-jauh hari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sudah memberikan bimbingan dalam tidur agar tidak menimbulkan bahaya, di antaranya tidur sambil miring ke kanan, tidak tidur sambil tengkurap.
Diriwayatkan oleh al-Hakim dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu, Pernah suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melewati seseorang yang tidur tengkurap di atas perutnya, lalu beliau menendangnya dengan kakinya seraya bersabda,
“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang tidak disukai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Ahmad dan Al-Hakim).
Sesungguhnya sebab kematian itu bermacam-macam, namun kematian tetaplah satu. Selain Sleep Apnea masih ada sebab lainnya yang menjadi media datangnya kematian. Karenanya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan tips terbaik bagi umatnya dalam menghadapi kematian yang datangnya tak terduga ini.
Disebutkan dalam Shahihain, dari sabahat al-Bara’ bin Azib radliyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda kepadanya;
“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan shalat.” (HR. Bukahri dan Muslim).
Dalam menjelaskan faidah dari perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ini, Al-Hafidz Ibnul Hajar menyebutkan hikmahnya, di antaranya yaitu: Agar dia tidur pada malam itu dalam keadaan suci supaya ketika kematian menjemputnya dia dalam keadaan yang sempurna. Dari sini diambil kesimpulan dianjurkannya untuk bersiap diri untuk menghadapi kematian dengan menjaga kebersihan (kesucian) hati karena kesucian hati jauh lebih penting daripada kesucian badan.
Imam al-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menyebutkan tiga hikmah berwudlu sebelum tidur (yang maksudnya tidur dalam keadaan suci). Salah satunya adalah khawatir kalau dia meninggal pada malam tersebut.
Abdul Razak mengeluarkan sebuah atsar dari Mujahid dengan sanad yang kuat, Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma berkata,
“Janganlah engkau tidur kecuali dalam kondisi berwudlu (suci), karena arwah akan dibangkitkan sesuai dengan kondisi saat dia dicabut.”
- See more at: http://www.arrahmah.com/kajian-islam/manfaat-wudhu-sebelum-tidur.html#sthash.olL8IKV6.dpuf

 See more at: http://www.arrahmah.com/kajian-islam/manfaat-wudhu-sebelum-tidur.html#sthash.olL8IKV6.dpuf

»» Baca selengkapnya.....
0 komentar

Doa memohon keteguhan di atas agama Islam


Doa memohon keteguhan di atas agama Islam
(#ROHIS_SMAPA) – Kita hidup di zaman yang kehidupan mayoritas manusianya telah jauh dari petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akidah mereka telah dicampuri oleh banyak kesyirikan dan kekufuran. Ibadah mahdhah mereka telah banyak dicampuri oleh bid’ah. Akhlak mereka telah diwarnai oleh kemaksiatan dan kemungkaran. Pedoman hidup mereka dalam aspek ekonomi, politik, sosial dan budaya telah digantikan oleh hukum-hukum kufur produk hawa nafsu pemimpin kekufuran.
Kita harus berpegang teguh erat-erat dengan Al-Qur’an dan as-sunnah dalam kondisi zaman seperti ini. Kita harus bergaul dan berteman erat dengan orang-orang shalih dalam lingkungan yang islami. Merekalah yang akan menasehati kita saat kita lalali dan menguatkan kita saat kita lemah. Merekalah yang akan mendukung kita agar senantiasa istiqamah di atas kebajikan dan ketakwaan.
Dan selain semua usaha manusiawi tersebut, kita senantiasa memerlukan bantuan ilahi. Berdoa memohon bimbingan dan pertolongan Allah merupakan sebuah keniscayaan. Jangankan kita, nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam pun tetap memohon bimbingan dan pertolongan Allah agar senantiasa istiqamah di atas agama Allah Ta’ala.
Sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bahwasanya beliau biasa membaca doa:
«اللَّهُمَّ احْفَظْنِي بِالْإِسْلَامِ قَائِمًا، وَاحْفَظْنِي بِالْإِسْلَامِ قَاعِدًا، وَاحْفَظْنِي بِالْإِسْلَامِ رَاقِدًا، وَلَا تُشْمِتْ بِي عَدُوًّا حَاسِدًا، وَاللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ كُلِّ خَيْرٍ خَزَائِنُهُ بِيَدِكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ كُلِّ شَرٍّ خَزَائِنُهُ بِيَدِكَ»
Ya Allah, jagalah aku dengan Islam saat aku berdiri, jagalah aku dengan Islam saat aku duduk, jagalah aku dengan Islam saat aku tidur dan janganlah Engkau membuat musuh yang mendengki gembira atas penderitaanku!
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu segala kebaikan yang kunci-kuncinya berada di tangan-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan yang kunci-kuncinya berada di tangan-Mu.” (HR. Al-Hakim no. 1924. Dinyatakan shahih oleh Al-Hakim, Adz-Dzahabi dan Al-Albani)
- See more at: http://www.arrahmah.com/rubrik/doa-memohon-keteguhan-di-atas-agama-islam.html#sthash.Z8OVRp0N.dpuf

»» Baca selengkapnya.....

Sabtu, 10 November 2012

Sistem Pendingin Si Rusa Gurun

0 komentar
Sistem Pendingin Si Rusa GurunSabtu, 10 November 2012 22:48:14
Mari melihat kehidupan rusa gurun atau Gazelle. Binatang mungil yang hidup berkelompok di gurun-gurun Afrika. Mereka adalah pelari-pelari cepat yang mampu berlari hingga kecepatan 80 km per jam saat menghindari kejaran harimau, singa, atau serigala pemangsa.
Apa yang istimewa dari hewan bertanduk panjang dan runcing ini? Salah satunya adalah sistem pendingin yang tertanam dalam tubuhnya.
Gazelle adalah pelari ulung. Ia mampu berlari sangat cepat sambil meloncat-loncat. Inilah satu-satunya cara dia untuk mempertahankan diri dari serangan pemangsanya. Namun, kemampuan lari cepatnya ini harus dibayar dengan peningkatan panas tubuh yang berlebihan. Tubuh bagian dalam dan otak Gazelle menjadi amat panas. Dan ini adalah risiko yang amat membahayakan jiwanya. Karenanya, suhu otak harus segera diturunkan.
Dan Allah telah membekalinya dengan sistem pendingin yang amat luar biasa. Otak gazelle didinginkan melalui sistem pendingin istimewa yang terletak di sisi kanan kepalanya. Gazelle, dan juga binatang-binatang pelari cepat lainnya, memiliki saluran-saluran terusan pernafasan. Ratusan urat darah kecil menyebarkan kumpulan darah dalam jumlah besar ke saluran-saluran ini. Udara yang dihirup gazelle mendinginkan daerah ini, dan karena itu juga mendinginkan darah yang melewati pembuluh-pembuluh kecil tersebut. Pembuluh darah kecil ini kemudian menyatu dalam satu pembuluh darah besar yang mengantarkan darah ke otak. Berkat sistem inilah, gazelle tidak terpengaruh oleh peningkatan suhu tubuh selama berlari.
Inilah bukti kasih sayang Allah kepada makhluk ciptaannya. Sekaligus menunjukkan betapa sempurna semua ciptaan-Nya. Dia-lah Rabb yang menguasai alam semesta.
“Rabb yang menguasai timur dan barat, dan apa yang ada di antara keduanya: (Itulah Rabb-mu) jika kamu mempergunakan akal” (QS Asy Syu’araa: 28).
»» Baca selengkapnya.....

Sebuah Gerbang untuk Pulang

0 komentar


Sebuah Gerbang untuk Pulang
 Sabtu, 10 November 2012 22:42:12
Wajah mana yang akan kita bawa menghadap Allah, kelak, jika lumuran dosanya yang mengerak membuatnya tak rupawan lagi? Sedang hati kita pun tak lagi bersih karena tertutup debu-debu maksiat. Juga pilihan sikap yang tepat untuk menutupi pengingkaran nikmat kita siang malam, sepanjang usia kita di dunia, di perjumpaan nanti. Atau kita malah mengharapkannya tidak terjadi, hal yang mustahil adanya?
Adakah malu, dan takut itu masih menempati sudut ruang hati kita, yang terdalam? Ataukah ia telah menghilang, tenggelam dalam kelamnya kesalahan yang menghitamkan jiwa karena jelaga dosa? Lirih ini sunyi meski galau ini tak sendiri. Segera menyadari dan berbenah diri tentu sangat terpuji daripada tak peduli, sebab kita tak bisa menghindari.
Permulaannya bernama taubat. Gerbang pulang untuk pembebasan sejati yang menyucikan. Meluruhkan noda-noda dosa yang pernah ada, dan memberi kemampuan kita untuk tengadah mengaku salah. Inilah satu-satunya pilihan sebab menjadi tanpa cela adalah kemustahilan, sedang tidak ada yang bisa menghapuskan kecuali Dia Yang Maha Pengampun dan Penyayang.
Sayang, kita seringkali merasa tidak membutuhkannya. Padahal tiada yang lebih penting daripada keyakinan akan terhapusnya kesalahan, atau minimal, berkurangnya beban jiwa yang menyiksa ini. Bahkan jauh sebelum menemui Allah, karena rasa itu menekan malam-malam kita di sini, di dunia ini.
Pada yang membutuhkan, banyak juga yang kebingungan. Taubat bergerak lambat saat tak ada lagi pilihan berkelit. Terlantun dari bibir yang sendirian serupa wasiat taubat dari hamba yang tidak memahaminya, meski bertebaran dan berulang-ulang. Taubat yang tidak memiliki akar penjiwaan dan tak mampu mengendalikan. Berakhir hampa karena menjadi sia-sia.
Karena taubat haruslah berdasar pada kesadaran. Bahwa kita sebagai hamba tak akan pernah mampu menjalankan kewajiban dan memenuhi hak Allah dengan semestinya. Terlalu banyak kekurangan, terlalu sering kita melalaikan, terlalu jauh dari standar kelayakan. Dan maksiat yang bertimbun-timbun, membuahkan ketakutan akan akibat buruknya yang pasti menanti, menjauhkan kita dari kehidupan yang berlimpah berkah, rahmah, dan maghfirah. Kehidupan yang gelisah!
Kesemuanya menuntun kita pada keinginan untuk menebus dan menghapus kesalahan. Agar kita tidak termasuk  mereka yang terancam kemurkaan dan kehinaan, serta siksaan abadi yang pasti adanya. Sebab jika tidak, rasa sakitnya dosa menyesakkan dada. Menyempitkan jiwa akan keluasan ampunan Allah, memungkinkan kita melakukannya berulang kali hingga kepada keadaan rumit yang sulit dilepaskan.
Biarkan rasa sakit itu membimbing kita mencari jalan pertaubatan. Biarkan rasa sesal dan kecewa akan kegagalan memaknai hari-hari ini menerangi prosesnya. Dan biarkan semuanya berangkat dari kesadaran kita akan pentingnya taubat. Sebuah kebutuhan tak terkira yang sering kita lupakan. Ya Allah, bimbinglah kepulangan hamba dengan taubat yang Engkau terima![]
»» Baca selengkapnya.....

Sabtu, 05 Mei 2012

“Kiamat” Kian Dekat Maksiat Makin Semangat

0 komentar

“Kiamat” Kian Dekat Maksiat Makin Semangat
Pada hari ini kita berada dalam kancah pepe-rangan melawan fitnah (cobaan dan godaan) yang sangat besar. Fitnah bagaikan potongan malam kelam. Harta adalah fitnah (cobaan), anak-anak adalah fitnah (coba-an), wanita adalah fitnah (godaan), bercampur baur dengan orang-orang kafir dan munafik adalah fitnah (bencana), ajakan kepada kebatilan dan menjauhi kebe-naran adalah fitnah (malapetaka), teman pergaulan yang jahat adalah fitnah (bencana), seruan kepada perkara sia-sia, sesat dan batil adalah fitnah (bencana). Dan masih banyak lagi yang lain.
Ketika seorang insan jatuh terperosok ke dalam bahaya dan musibah, maka dihadapannya ada dua pi-lihan:
  1. Ia segera mencari jalan-jalan keselamatan dan ber-usaha mengeluarkan diri dari musibah tersebut hingga ia bisa selamat. Tidak syak lagi hal ini meru-pakan keharusan yang harus ditempuh bagi orang yang berakal.
  2. Atau ia hanya bisa pasrah menerima dan membiarkan dirinya binasa. Ini adalah tindakan orang bodoh yang pasrah dan tidak mencari jalan selamat.
Dan hendaknya ia juga waspada agar tidak men-jadi penebar fitnah (bencana) atau mendatangi atau condong kepadanya, sehingga ia terjebak di dalamnya. Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Bakal terjadi fitnah (pertumpahan darah), orang yang duduk ketika itu lebih baik daripada orang yang berdiri, yang berdiri lebih baik daripada orang yang berjalan, yang berjalan lebih baik daripada yang berlari. Dan barangsiapa melibatkan diri ke dalamnya niscaya ia akan terseret ke dalamnya." (Muttafaq 'alaih)
Setan telah meyakini bahwa dirinya telah binasa. Bahwa ia termasuk penduduk Neraka. Dan ia pasti masuk ke dalamnya tanpa dapat menghindar sama sekali. Oleh karena itu ia berusaha menyesatkan bani Adam agar mereka bisa masuk bersama-sama ke dalam Neraka. Bahkan setan bersumpah untuk melakukan tekadnya itu. Allah Ta'ala berfirman:
"Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka." (Shad: 82-83)
Allah juga mengabarkan bahwa di kalangan manu-sia juga ada yang berperan sebagai setan. Allah Ta'ala berfirman:
 Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manu-sia dan (dari jenis) jin." (Al-An'am: 112)
Di akhir zaman, sebelum datangnya hari kiamat akan ada hari-hari yang di dalamnya turun dan tersebar kemaksiatan/kejahilan yang disebabkan oleh malasnya manusia dan enggannya mendakwakan agama dan Sunnah. Nabi-shollallahu alaihi wasallam- bersabda,
“Diantara tanda-tanda kiamat: Diangkatnya ilmu, dan kokohnya (banyaknya) kemaksiatan/kejahilan” [HR. Al-Bukhoriy 80, Muslim 2671]
Fenomena berlombanya kaum muslimin memperbanyak harta benda dan fasilitas dunia sehingga membuat kita lupa terhadap agama dan merupakan asbab terjadinya kemaksiatan. Jika semakin hari, semakin tersebar kemaksiatan, maka ketahuilah bahwa ini adalah salah satu diantara ciri dan tanda dekatnya hari kiamat.

Penyeru Kepada Maksiat dan Dosa yang Besar Maupun Kecil
Oknum-oknum yang mengajak berbuat maksiat dan dosa yang besar maupun kecil sangat banyak berke-liaran pada zaman sekarang ini, semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak memperbanyak jumlah mereka. Banyak sekali fitnah dan musibah akibat kejahatan mereka. Mereka masuk ke mana-mana, di kalangan kaum Yahudi terdapat penyeru kepada maksiat, demikian pula halnya di kalangan kaum Nasrani, kaum musyrikin, kaum mulhidin kaum komunis, bahkan di kalangan kaum muslimin dan lebih khusus lagi di kalangan Ahlus Sunnah terdapat penyeru kepada maksiat. Demikian pula di kalangan kaum Syi'ah Rafidhah, Mu'tazilah dan kelompok-kelompok bid'ah lainnya, di kalangan mereka terdapat penyeru kepada maksiat.
Penyeru kepada maksiat lebih dominan daripada yang lain. Bencana yang mereka timbulkan juga lebih besar. Tidak ada jalan alternatif lain bagi seorang mus-lim untuk menyelamatkan dirinya dari bencana tersebut kecuali dengan menyadari bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengha-ramkan segala perbuatan maksiat. Dan hendaknya ia mengetahui bahwa oknum-oknum yang mengajak ber-buat maksiat pada hakikatnya mengajak supaya orang lain meniru mereka.
Tidak syak lagi, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjelaskan perkara yang halal dan perkara yang haram. Dan telah mene-tapkan sanksi dan hukuman atas perbuatan haram dan mengancam pelakunya dengan siksaan yang pedih. Di samping itu Allah Subhanahu wa Ta'ala menganjurkan hamba-Nya berbuat taat dan berpegang teguh dengannya serta selalu me-ngerjakan amal-amal kebaikan. Dan Dia telah menjanji-kan pahala yang besar bagi yang mengamalkannya. Namun meski demikian, oknum-oknum yang menggan-drungi perbuatan dosa dan maksiat itu tetap ngotot menyebarkannya.
Jika hati bertanya, apa yang mereka inginkan di balik maksiat dan dosa yang mereka sebarkan ke mana-mana? Bukankah mereka mengetahui bahwa Allah telah mengharamkannya? Bukankah mereka juga menyadari bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mengazab orang-orang yang berbuat maksiat? Lalu apa yang mereka inginkan?
Jawabnya: Itulah fitnah dan bala zaman sekarang! Allah Subhanahu wa Ta'ala menguji hamba-hamba-Nya dengan fitnah tersebut. Barangsiapa selamat berarti merekalah orang-orang yang dikehendaki baik oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Barangsiapa binasa, maka merekalah orang-orang yang dikehendaki sesat oleh-Nya. Wal 'Iyadzubilla
»» Baca selengkapnya.....

Selasa, 13 Maret 2012

1 komentar
Disini Rohis SMAPA akan bagi-bagi biografi para ulama salaf terdahulu. Dimana kita dapat mengambil contoh dari mereka, karena mereka adalah umat terbaik yang pernah hidup di bumi ini seperti yang dikatakan Rasulullah SAW:
 1.Biografi Ulama Salaf (MASRUQ BIN AL-AJDA’)
 2.Biografi Ulama Salaf (SAID BIN AL-MUSAYYIB (PEMBESAR PARA TABI´IN)
 3.Biografi Ulama Salaf (URWAH BIN AZ-ZUBAIR)
N.B: Maaf masih ada 3. InsyaAllah kami akan tambah lagi. Syukron Katsir
»» Baca selengkapnya.....

Minggu, 04 Maret 2012